Fauziah Aida Fitri, Duta Humas Polda Aceh |
HABAKOTAMADANI, BANDA ACEH - Mudik (Kembali ke Kampung Halaman) pada saat lebaran menjadi tradisi melekat dalam masyarakat Aceh.
Pada saat gelombong mudik jalan raya dipadati dengan pengendara baik sepeda motor mau pun mobil, hal ini tentu membuat potensi kecelakaan lalu lintas lebih membesar. Selain itu, rumah atau kontrakan yang ditinggal juga rentan mengalami pencurian atau musibah-musibah lainnya. Karna itu diperlukan tips khusus agar mudik aman dan rumah yang ditinggal juga terjaga.
Tips dari Duta Humas Polda Aceh 2016, Fauziah Aida Fitri gadis berparas cantik kelahiran Sigli 12 Maret 1994 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah, bisa digunakan, ini memiliki saran-saran yang patut dipertimbangkan untuk mudik.
Duta Hamas Polda Aceh sebelum mudik menyarankan untuk memeriksa peralatan di rumah yang berkaitan dengan listrik serta alat-alat elektronik, hal ini penting untuk mencegah potensi kebakaran karena gangguan arus pendek atau gangguan korslet listrik lainnya.
Pemudik juga perlu menambahkan kunci ganda pada rumah yang akan ditinggalkan, mencegah terjadinya kehilangan barang.
Sebenarnya itu sangat diperlukan ketika mudik, bukan hanya di jalan raya saja yang berhati-hati, tapi di rumah juga harus hati-hati. Kalau bisa rumah dititipkan saja ke tetangga yang tidak pulang kampung.
Pada saat hendak mudik kendaraan yang digunakan juga harus diperhatikan, mulai dari tekanan ban, rantai, spion, memastikan lampu masih menyala, hingga perlengkapan surat-surat. Surat-surat juga harus lengkap, nanti kalau pemudik sudah lelah bisa istirahat di polres-polres dan juga di pos pelayanan yang telah disediakan.
Duta Hamas Polda Aceh menambahkan, ketika dalam perjalanan, pengendara sepeda motor khususnya disarankan tidak memakai headset. Keberadaan headset sangat berbahaya bagi pengendara karena menghalangi mendengar suara klakson dari kendaraan lainnya.
Jika pemudik melintasi jalan Banda Aceh-Medan, lanjutnya, ada beberapa titik yang harus diperhatikan, di antaranya Jembatan Seunapet di Seulawah, kemudian beberapa wilayah di Pidie Jaya yang rawan kambing dan ternak lainnya. Sebenarnya di Seulawah hampir semua menjadi rawan, tapi yang paling parah di seunapet, kemudian di Pidie Jaya juga ada beberapa tempat banyak lembunya di jalan.
Jika pemudik melewati lintasan Barat Selatan, maka juga harus diperhatikan ketika melewati beberapa gunung yang ada di sana. Selain rawan kecelakaan, gunung tersebut tidak luput dari longsor ketika hujan turun. Selain rawan di gunung tersebut, pemudik juga harus memperhatikan lembu di beberapa titik ketika hendak melewati Aceh Jaya, kadang-kadang lembu itu pada malam tidur di jalan.
Sumbel : Klikkabar
EmoticonEmoticon