Listrik di Gayo Lues Rp 30 Ribu/Bulan

20:47:00
Setiap Pelanggan yang Pakai PLTMH
HABAKOTAMADANI, GAYO LUES -  Menurut pihak PLN Kabupaten Gayo Lues ( ini tarif termurah di dunia karena berlaku untuk pemakaian setiap pelanggan seberapa banyak pun. Masyarakat yang menggunakan listrik pembangkit listrik tenaga mikro hidro/air (PLTMH) milik pemkab setempat hanya membayar tagihan Rp 30 ribu/bulan atau Rp 1.000 sehari semalam (24 jam).
Pada seminar Internasional Aceh Comitment For Climate Change Impact and Challenge di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis (26-05-2016), Bupati Gayo lues, Ibnu Hasim, menyampaikan hal ini, acara ini diadakan Bapedal Aceh. Bupati menyebutkan dari 18 PLTMH yang dioperasikan di Gayo Lues itu, secara umum dalam setahun jika dikonversikan dengan biaya pengadaan solar untuk bahan bakar listrik pembangkit tenaga disel bisa menghemat Rp 80 miliar.
Kata Bupati Gayo lues, Ibnu Hasim, arus listrik yang dijual ke masyarakat Rp 1.000/hari itu dikelola secara swakelola dan swadaya oleh kelompok masyarakat di sejumlah kecamatan. Misalnya di Desa Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, 500 kilo watt, Desa Putri Betueng, Kecamatan Putri Betueng 400 kilo watt, Desa Kute Lengat Sepakat, Kecamatan Putri Betueng 500 kilo watt, dan lainnya.
Total arus listrik dari 18 PLTMH itu 2.808 kilo watt, sekitar 720 kilo watt sudah dijual Pemkab ke PLN untuk dipasarkan kembali kepada konsumen di Gayo Lues. Ini artinya dana yang dinvestasikan miliaran rupiah untuk membangun PLTMH itu, kini sudah memberikan hasil untuk pendapatan asli daerah (PAD).
Program pembangunan PLTMH yang penggeraknya air sungai dipasangkan dinamo itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama membangkitkan berbagai usaha kecil dan menengah, sekaligus jauh lebih hemat dibanding listrik menggunakan mesin disel. Program PLTMH itu terus dikembangkan di Gayo Lues, baik untuk skala kecil, menegah, maupun besar. Tahun ini, pihaknya akan membangun kembali PLTMH berkapasitas 1.000 kilo watt. Tujuannya untuk menggantikan mesin-mesin disel listrik yang yang sudah tua milik PLN, sekaligus menghapus total 100 persen tenaga listrik disel di Gayo Lues pada 2017.
Teknologi PLTMH sangat sederhana, berbiaya murah, ramah lingkungan atau tidak menimbulkan asap yang merusak lingkungan. Karena itu, menurutnya pada tahun ini, Pemerintah Aceh menunjuk Gayo Leus mewakili daerah ini untuk mengikuti lomba pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan tingkat nasional untuk meraih penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »