Kericuhan Warnai Pelantikan Pengurus Impija Periode 2016 - 2019

02:01:00
Wakil Bupati Pidie Jaya H. Said Mulyadi, M.Si saat melantik pengurus IMPIJA
HABAKOTAMADANI, BANDA ACEH –  Di Aula Balai kota Banda Aceh pada Jumat 27 Mei 2016 malam, Pelantikan Pengurus Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Pidie Jaya (IMPIJA) periode 2016-2019 yang berlangsung, sempat diwarnai kericuhan. Meski demikian, pelantikan tetap dilanjutkan. Acara yang dimulai pukul 21.00 WIB tersebut dibuka dengan tarian dari sanggar seni IMPIJA dan dilanjutkan dengan shalawat badar.
Ketika ketua panitia hendak memberikan kata sambutan, tiba-tiba sejumlah pemuda mengamuk dan mengacaukan pelantikan tersebut. Sekelompok pemuda yang terlihat marah-marah naik ke atas panggung dengan mengatakan pelantikan IMPIJA cacat hukum dan akhirnya membuat kericuhan.
Kericuhan pelantikan pengurus Impija periode 2016-2019
Mereka turut membawa spanduk yang bertuliskan Hentikan pelantikan IMPIJA cacat hukum.
Ketua Panitia Pelantikan, Akmal, saat ditemui HABAKOTAMADANI mengatakan bahwa kericuhan tersebut terjadi karena sikap sekelompok pemuda yang diduga berasal dari dua kecamatan yang tidak menerima hasil mubes yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Sepertinya sumber kericuhan karena mereka tidak menerima hasil keputusan mubes yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, ujarnya.
Sementara Ketua IMPIJA terpilih Fikri M Yusuf kepada HABAKOTAMADANI mengatakan bahwa kericuhan tersebut terjadi karena adanya penolakan perubahan AD/ART saat mubes, yang dulunya masa kepengurusan 2 tahun kini menjadi 3 tahun. Mereka tidak menerima hasil mubes, ujar Fikri.
setelah terjadi kericuhan acara sempat ditunda hampir 1 jam. Setelah datangnya pihak keamanan dari Polresta Banda Aceh dan Satpol PP, kemudian pelantikan dilanjutkan kembali dengan pembacaan SK pengurus IMPIJA periode 2016-2019.
Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pidie Jaya H. Said Mulyadi, M.Si.
Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, SE dalam kata sambutannya sangat menyayangkan terjadinya kericuhan itu. Ia mengatakan “hidup ini laksana panggung sandiwara, kejadian tersebut juga saya pikir sandiwara dan rupanya betul-betul tragedi,” ujarnya.
Turut hadiri dalam acara tersebut, tokoh masyarakat Pidie Jaya-Banda Aceh, Paguyuban se-Aceh, pengurus KNPI Banda Aceh, perwakilan OKP dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »